Usaha untuk dapat menghasilkan software yang memenuhi kebutuhan salah satunya adalah dengan melibatkan, mempersilahkan, dan memungkinkan end-user atau pengguna untuk mengubah software dalam tingkat tertentu. Itulah end-user development. Demikian Lieberman menjelaskan apa itu end-user development:
End -User Development (EUD) can be defined as a set of methods , techniques, and tools that allow users of software systems, who are acting as non-professional software developers, at some point to create, modify or extend a software artefact (Lieberman,Paterno, Klann, &Wulf, 2006).
End-user development bukan satu-satunya cara karena pada semua proses model [rangkaian proses] pengembangan software pengguna selalu dilibatkan pada prose-proses tertentu, biasanya proses awal, tapi beberapa model melibatkan lebih dari sekedar pada proses awal. Pengguna memang bervariasi dalam kemampuan, jadi keterlibatan mereka disesuaikan dengan kemampuan dan kepentingannya. Sementara di end-user development pengguna melakukan perubahan setelah software sudah jadi melalui cara atau alat yang disediakan secara khusus untuk mengubah software.
Spreadsheet adalah aplikasi yang sering digunakan sebagai contoh dalam menjelaskan end-user development. Pengguna aplikasi spreadsheet melakukan "programming" untuk menghasilkan suatu tampilan atau layanan pengelolaan data (input-proses-output) sesuai dengan kebutuhannya. Pengguna memanfaatkan fasilitas yang disediakan aplikasi spreadsheet.
Blog adalah aplikasi web yang dibangun oleh pengguna dengan fasilitas yang tersedia dari pengembang software. Seperti halnya blog Sambungjaring ini adalah blog milik Umi Proboyekti dan pemilik membangunnya menggunakan fasilitas yang disediakan oleh blogger.com. Pengguna dapat mengubah, dan menambah layanan blog atau tampilan blog ini sesuai dengan kebutuhan dan pengetahuannya. Beberapa orang dengan mudah menambahkan fasilitas untuk iklan pada blognya, atau menambahkan RSS dari layanan lain untuk ditampilkan pada blog nya.
Pada tingkatan yang berbeda, end-user development dilakukan oleh pengguna untuk mengubah atau memodifikasi software lain yang bersifat open source. Misalnya aplikasi SLIMS yang digunakan oleh suatu perpustakaan mengalami modifikasi untuk disesuaikan dengan aturan dan kondisi perpustakaan tersebut. Perubahan yang dilakukan oleh pengguna SLIMS adalah end-user development.
Perpustakaan mempunyai peluang dalam proses end-user development. Implementasi open source di perpustakaan adalah end-user development yang dilakukan oleh perpustakaan. Sebaliknya perpustakaan juga dapat menyediakan layanan untuk memungkinkan pengguna melakukan end-user development. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Holley Long dari University of Colorado dan dilaporkan dalam sebuah tulisan berjudul End-user development of digital collection mash-up. Perpustakaan yang memiliki digital collection dan menyediakan API (Application Programming Interface) untuk pengguna yang mampu memanfaatkannya untuk melakukan mash-up (mengkombinasikan layanan dari sumber lain untuk menghasilkan layanan yang lain). Tentu saja perpustakaan yang menentukan koleksi apa yang dapat disediakan untuk diakses, lalu aturan atau kondisi apa yang harus dipenuhi oleh pengguna untuk memanfaatkan koleksi tersebut untuk mash up. Pemanfaatan data ini tentu saja perlu dilihat sebagai layanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk dapat menyediaan informasi sebagaimana perpustakaan menyediakan informasi dalam bentuk fisik tercetak yang dilengkapi fasilitas untuk akses dan juga aturan penggunaannya.
Perpustakaan pun dapat menghasilkan layanan baru dengan mash up. Informasi tentang biografi tokoh-tokoh terkenal yang dilengkapi dengan data-data lengkap yang berasal dari berbagai sumber yang menyediakan layanan data untuk mash up. Foto tokoh, data pribadi, dan orang-orang lain yang terkait dengan tokoh tersebut dapat berasal dari berbagai sumber, diolah secara khusus dan disajikan menjadi layanan.
Demikian sekelumit cerita tentang EUD.
No comments:
Post a Comment