Pages

Thursday, December 20, 2012

Perpustakaan Umum untuk Rakyat

Dari luar, gedung Perpustakaan Raja Tun Uda di Selangor tidak tampak sangat mewah dan artistik bentuknya. Kami datang dengan sejumlah pertanyaan dalam benak untuk menggali banyak informasi.
Gambar 1 : Perpustakaan Raja Tun Uda

Informasi dan pengetahuan yang dapat jadi bekal Perpustakaan umum DIY baru yang sedang dalam tahap penyelesaian gedungnya. Gedung yang bagus memang perlu untuk tampilan luar dan memikat hati pengunjung, tapi pelayanan yang menyentuh kebutuhan itu yang akan membawa kembali para pengunjung.
Gambar 2. Lantai Dasar dan Panggung


Kesan pertama ketika masuk ke Perpustakaan Raja Tun Uda adalah kesan mewah yang terbuka bagi semua. Melepas alas kaki menjadi syarat bagi semua pengunjung demi kebersihan dan biaya rendah untuk pemeliharaan salah satu fasilitas kenyamanan di perpustakaan itu: karpet tebal yang terhampar di seluruh 5 lantai perpustakaan itu.  Aturan : TIDAK BERALAS KAKI DI DALAM PERPUSTAKAAN adalah hal yang tidak umum di masyarakat itu, namun demikian menjalankan itu sebagai suatu yang terus-menerus dilakukan merupakan pembelajaran tersendiri  bagi masyarakat. Aturan yang tidak umum itu ternyata tidak membuat masyarakat enggan datang. Mereka merasakan sendiri bahwa kebersihan karpet memungkinkan mereka untuk duduk dengan nyaman  tanpa bersebelahan dengan kotoran dari sepatu di karpet. Banyaknya kursi-kursi dan sofa nyaman di lantai dasar yang bersebelahan dengan sebuah panggung pendek untuk performa itu sering tidak muat untuk pemustaka yang datang [Gambar 2]. Penerangan ruangan lapang yang nyaman di mata untuk membaca dan beraktifitas memberikan kesan mewah. Ini perpustakaan, tapi serasa di mall yang tenang. 

Fasilitas yang bagus dan tampak mewah itu tersedia bukan tanpa perencanaan. Perencanaan di mulai dari tujuan awal keberadaan Perpustakaan Raja Tun Uda : mengurangi kejahatan/kriminalitas di masyarakat. Pertama mendengar tujuan itu rasanya tidak langsung tergambar di dalam benak rangkaian rantai yang menghubungkan. Puan Masura, Pengarah PPAS, berbagi bagaimana anak-anak tidak cukup mendapatkan pengaruh baik dan tempat-tempat yang membawa pengaruh baik dalam pertumbuhan mereka. Perpustakaan selama ini dianggap sebagai tempat yang tidak menarik untuk dikunjungi sementara budaya membaca pun masih kurang di masyarakat. Sebaliknya mall dan tempat hiburan jadi bagian kehidupan mereka. Anak-anak hingga orang dewasa memilih untuk pergi ke mall, tempat yang nyaman, dan mewah. Anak-anak yang tidak bertumbuh dengan pengaruh-pengaruh dan lingkungan yang sehat rohani memicu membawa mereka kepada kenakalan dan kemudian kriminalitas saat mereka beranjak dewasa. Karena itu, jika mereka lebih memilih ke mall untuk luangkan waktu, maka perpustakaan yang digagas oleh Sultan Selangor ini kemudian mengadopsi suasana nyaman mall dan toko buku untuk membuat anak-anak datang dan menikmati kenyamanan yang jauh lebih terjangkau dibandingkan mall. Capaian yang hendak diraih adalah menjadi tempat bagi masyarakat untuk dapat beraktifitas dan mendapatkan pengaruh baik dan sehat. Anak-anak yang bertumbuh dalam lingkungan fisik dan rohani yang sehat akan menjadi anak-anak yang sehat fisik dan rohani juga.  Tidak sekalipun terucap tujuan menjadi perpustakaan tingkat dunia, terbaik di Asia atau apapun yang tampak hebat. Perpustakaan ini untuk rakyat. 
Gambar 3: Ruang Olah Raga

Apalah arti niat dan tujuan jika tak diwujudkan dengan seksama dan terencana. Usaha pengelola perpustakaan untuk membuat masyarakat datang tidak setengah-setengah. Perabot nyaman tidak asal beli. Pengadaan mempertimbangkan harga, kualitas, dan kemudahan penggunaan. Meja-kursi yang ringan dan kuat. Ringan untuk dipindahkan dengan tenaga manusia, karena punggung  dan tangan para pustakawan lebih mahal daripada perabotan. Koleksi-koleksi yang bermanfaat berapapun harganya dibeli agar mereka yang tak mampu membeli dapat menikmati dan mendapatkan pengetahuan dari koleksi itu. Hiburan seperti XD Theatre import dari Canada dengan harga hampir Rp.1M diadakan di perpustakaan untuk menarik minat masyarakat. Ada permainan mahal di perpustakaan dengan biaya terjangkau untuk menikmatinya. Ruang berolah raga disiapkan untuk digunakan dengan pelatih yang didatangkan dari sebuah perguruan tinggi yang memiliki jurusan olah raga [Gambar 3]. Menata ruang dengan desain yang diperhitungkan dan menyampaikan pesan. Pada lantai 2 hingga 3 di dinding sebelah kiri [Gambar 4] adalah MURAL BOOKS. Dinding dengan mural yang setema dengan koleksi-koleksi rak di dinding : Antariksa, Dunia hewan, Manusia, dan Laut. Mengenal koleksi dan mendapat pengetahuan dari buku-buku tersebut akan membawa mereka menjadi orang yang lebih baik. Buku-buku pada Mural Books [Gambar 5] itu juga merupakan buku rohani/spiritual yang memperkenalkan mereka siapa TUHAN. 
Gambar 4: Lima Lantai dengan Beragam Warna

Merancang semua itu bukan tanpa halangan. kebiasaan yang sudah sering diberlakukan dalam budaya di departemen milik negara tidak mudah untuk diubah. Hal kecil seperti warna yang beraneka ragam [Gambar 4] pada tiap lantai adalah hal yang tidak umum pada suatu  tempat/gedung milik negara. Sekalipun tidak ada aturan tertulis tentang warna, kecenderungan warna netral pada gedung milik negara sudah umum dipilih. Mengubah kecenderungan itu perlu dengan alasan yang tepat, dan dibuktikan dengan hasil yang nyata: masyarakat suka dengan warna-warna menarik ini, seperti di mall, dan mereka datang karena suka.
Gambar 5: Mural Books - Bumi dan Antariksa

Anak-anak memang menjadi perhatian di perpustakaan ini. Area untuk anak-anak dibuat menarik dan dilengkapi dengan permainan dan ruang-ruang berkegiatan dalam kelompok. Ruang-ruang itu digunakan oleh sekolah Taman Kanak-kanak untuk berkegiatan di perpustakaan. Mereka menyanyi, membuat origami, nonton film, dan mendengarkan cerita/dongeng. Ketika anak-anak mengenal perpustakaan dan menemukan kenyamanan di situ, maka mereka akan membawa orang tua, dan saudaranya untuk datang ke perpustakaan. Perpustakaan menjadi tempat bagi keluarga. Itulah yang hendak dituju oleh pengelola perpustakaan. Tempat dimana pengaruh baik dihembuskan masuk dalam kehidupan anak-anak menjadikan mereka pribadi yang lebih baik dalam pertumbuhannya.






No comments: