Pages

Wednesday, October 17, 2012

Mobile Technology and Library

Conference on  GenNext Libraries 2012 di Universiti Brunei Darussalam (8-10 Oktober 2012): Emerging Technologies: New Direction for Libraries

Istilah generation next atau gennext memberikan penekanan pada situasi pengguna perpustakaan yang pada umumnya adalah generasi next yang sangat akrab dengan teknologi informasi terutama komputer dan peralatan elektronik bergerak yang sangat personal sifatnya untuk mengakses informasi dari berbagai sumber.
Aplikasi bergerak atau mobile application menjadi pokok bahasan dari beberapa pembicara.  Keynote speaker Joe Murphy (@libraryfuture) membahas tentang bagaimana mobile gadget dimanfaatkan oleh pengguna untuk mengakses informasi dari berbagai sumber. Hal menarik dari presentasinya adalah aplikasi sosial seperti Facebook, Twitter dan Google+ tidak hanya membuat orang terkoneksi dengan orang lain, tapi juga menghubungkan orang dengan sumber informasi yang dibagikan lewat media itu. Informasi dapat dalam format apapun. Percakapan yang berpotensi mengandung pengetahuan dapat terjadi karena informasi yang dibagikan dalam bentuk teks, foto, atau lokasi. Dengan mobile gadget berbagi informasi menjadi lebih banyak, karena dimanapun orang dapat membagikan informasi.

Memahami bagaimana pengguna mobile gadget berbagi informasi akan membawa pada ide-ide untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam mengembangkan layanan perpustakaan. Di tahun 2011, 1,1 milyar orang menggunakan smartphone di dunia. Jumlah luar biasa tersebut membagikan informasi kapan pun dan di manapun. Lalu informasi apa yang dapat mereka temukan dari perpustakaan melalui mobile gadget yang mereka miliki dan mereka gunakan lalu mungkin mereka bagikan kepada dunia.  Informasi dari perpustakaan yang dapat diakses secara mobile perlu disajikan dalam bentuk mobile application yang bekerja pada platform-platform mobile seperti Android, iOS, Windowsphone, Symbian dan Blackberry OS. Itu berarti perpustakaan tidak dapat menghindar dari pemanfaatan teknologi informasi terutama yang langsung terkait dengan Internet, baik itu berarti menggunakan TI untuk melayani, menyediakan informasi, maupun untuk mengeerjakan pekerjaan mereka di perpustakaan.

Diana Chan dari Hongkong berbagi bagaimana pustakawan memanfaatkan social network application  seperti Facebook dan wiki untuk dapat menemukan apa yang dibutuhkan oleh pemustaka, apa yang menjadi masalah pemustaka dan bagaimana menjangkau pemustaka.  Hasil dari temuan menjadi bahan untuk didiskusikan untuk menghasilkan keputusan yang bisa jadi berupa layanan yang memanfaatkan teknologi informasi atau layanan lain. Pustakawan ditantang untuk dapat mengikuti perkembangan kebutuhan para pemustaka untuk dapat mengembangkan layanan. Pustakawan abad 21 perlu memiliki karakteristik:

ADAPTIVE, INNOVATIVE, LOOKING FORWARD, OPEN MINDED, CONCERN ABOUT PROFESSION AND ORGANIZATION.

Ini sikap-sikap yang memang perlu dimiliki oleh para pustakawan ketika mereka menjalankan hidupnya sebagai pustakawan di manapun dan apapun bagian yang dilakukannya. Sekalipun tidak secara spesifik Diana menyebutkan penggunaan mobile technology dalam presentasinya, semua aplikasi sosial online saat ini dapat diakses dengan mudah melalui mobile gadget. Dengan demikian komunikasi, kolaborasi, dan berbagi informasi tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu.

Ini baru beberapa hal yang bisa dituliskan saat ini, dari konferensi tersebut.. semoga bersambung di tulisan berikut

No comments: