Pengenalan Literasi Informasi ini meliputi penjelasan tentang Literasi Informasi, mengenal dan berlatih menggunakan BIG 6 melalui rangkaian memanfaatkan Internet sebagai media membangun produk informasi. Pelatihan ini menggunakan pendekatan berbasis proyek untuk memberi kesempatan kepada peserta mengalami pembangunan produk informasi berdasarkan model literasi informasi BIG6 yang terdiri dari 6 langkah :
- Task Definition(mendefinisikan tugas)
- Information Seeking Strategies (strategi mencari informasi)
- Location and Access (lokasi dan akses)
- Use of Information (menggunakan informasi)
- Synthesis (sintesis: menggabungkan informasi-informasi yang diperoleh untuk membentuk produk informasi)
- Evaluation (Evaluasi)
- Pembukaan dan Overview tentang Pelatihan
- Pengenalan Literasi Informasi: definisi dan model informasi BIG6
- Identifikasi dan pemetaan kebutuhan informasi dan pengenalan sumber informasi
- Pemetaan kebutuhan informasi Produk Informasi dan Evaluasi pemahaman literasi informasi
- Memanfaatkan search engine Google : (1) Strategi, (2) evaluasi sumber informasi
- Web 2.0 : blog, slideshare, flickr, delicious, (1) konsep Web2.0, (2) evaluasi
- Pembangunan Produk (1) Blogging (2) pencarian informasi yang relevan pada aplikasi Web 2.0 (3) pertautan dari aplikasi Web 2.0 lainnya
- Pembangunan Produk(2) : menulis pada blog
- Presentasi Produk Informasi
kemampuan memperoleh, mencerna dan mendayagunakan informasi dengan menggunakan etika (Runi Andriyati)Berangkat dari pemahaman masing-masing tentang literasi informasi, para peserta memulai perjalanan mereka untuk mengalami membuat produk informasi dengan mengikuti langkah-langkah Big6. Setiap peserta diminta untuk membuat blog pribadi yang isinya berkaitan dengan profesinya sebagai pustakawan. Untuk itu setiap peserta diminta untuk membuat sebuah mindmap yang menjelaskan konteks dan jangkauan dari blog yang akan mereka bangun.
suatu cara untuk mendapatkan dan menggunakan inforamsi desuai denan kebutuhan sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan mampu mengatasi masalah (Siti Indarwati)
kemampuan kita untuk mencari, mengolah, menggunakan dan menyampaikan informasi secara efektif dan etis (Fitri)
kemampuan mendapatkan informasi dari berbagai sumber kemudian mengolahnya dengan menggunakan sumber-sumber yang relevan untuk disajikan dalam bentuk informasi lain yang berguna (Indri)
Hubungannya dengan SDM dan tugas sebagai pustakawan adalah aktivitas memilah, mengolah dan menyampaikan informasi secara efektif dan efisien dengan berbagai macam cara (Mufti)
suatu kemampuan untuk mencari, menemukan, mendefinisikan, menggunakan, meyusun, dan mengevaluasi informasi dengan cara/strategi dan alat tertentu/media tertentu yang dilakukan secara efektif, selestif, tertata dan dapat dipertanggung jawabkan (Sri Rahayu)
Kemampuan/keahlian yang dimiliki seseorang dalam memahami suatu permasalahan/informasi mengetahui sumber beserta cara memperoleh informasi tersebut, mengetahui segi kemanfaatannya, sehianga dapat menggunakan dan /atau menginformasikan kembali secara efektif, etis dan isinya dapat dipertanggung-jawabkan (Heryanti)
Suatu kondisi dimana kita sudah melek huruf dan informasi yang artinya kita tidak hanya bisa membaca, menulis dan mengartikan tetapi juga mampu memahami dan mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari secara efektif dan etis (Silvia Lusiandri)
Pemahaman terhada masalah-masalah yang terjadi, kemudian mampu memilah dan menganalisis masalah tersebut dan mampu pula untuk mencari solusi-splusi pemecahannya (Iman Sukwana)
Suatu rangkaian kemampuan pustakawan dalam menerima suatu informasi kemudian menganalisis informasi tersebut dengan seksama, dapat menggunakan dan menyampaikan informasi tersebut kepada orang lain secara efektif dan etis serta mempunyai kemampuan dalam menanggapi feedback dengan bijak dan baik. (Nurlia)
Kemampuan seseorang dalam memahami masalah, mendapatkan informasi dari data-data yang diolah, mampu menganalisis data-data tersebut yang dalam bentuk informasi serta mampu bagaimana mengunakan informasi tersebut secara efektif, efisien dan etis, yang selanjutnya bisa serta mampu mengolah informasi yang didapatkan untuk diberikan/disajikan kepada orang lain yang membutuhkan, sehingga informasi tersebut bisa lebih bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain (Ratri Suci Nazarani)
Kemampuan seseorang untuk membaca, memahami, mengolah dan menyampaikan ifnormasi, baik menggunakan alat bantu maupun tidak (Budiyono)
Bagaimana kita mnedapatkan data yang kemudian kita olah menjadi sebuah informasi. Tentu saja informasi itu kita analisis, kita tata; apakah informasi itu benar atau salah, legal atau ilegal hingga terbentuk informasi yang valid dan bertanggung jawab. Setelah semua proses tersebut barulah ktia sampaikan kepada yang membutuhkan, tentunya informasi itu efekti dan etis sehignga muncul respon atau pun opini dari penerima informasi, yang mungkin memunculkan evaluasi kembali. (Arif)
kemampuan untuk dapat menanggapi, menyampaikan dan menggunakan informasi secara efektif dan etis. (Ari)
kemampuan seseorang untuk mengelola informasi dengan cara tertentu disesuaikan kebutuhan yang diinginkan. (Atmi Satwati)
Karena produk informasi yang mereka buat berformat elektronik, maka informasi yang dibangunpun berasal dari sumber informasi elektronik. Dalam bimbingan teknis ini sumber informasi yang dikenalkan adalah Flickr, Youtube dan Slideshare.
Membangun produk berupa blog ini memang membutuhkan kemampuan dasar seperti: mampu melakukan registrasi pada aplikasi online, tahu bagaimana menggunakan email, paham istilah dan prosedur registrasi, mengenal manfaat dasar mesin pencari, dan mampu memahami istilah dalam Bahasa Inggris sederhana dan umum. Kemampuan-kemampuan dasar ini diperlukan saat pembuatan produk blog agar dapat dikembangkan ke kemampuan yang berkaitan dengan konten dan bukan teknis seperti evaluasi, dan juga menyajikan informasi bagi target yang ditentukan.
11 comments:
Peserta sebagian merasa kesulitan untuk hal-hal teknis yang menyebabkan fokus pada kegiatan utama menjadi terganggu. Ada kemampuan-kemampuan yang menjadi gap.
Sekedar saran saja untuk kegiatan yang sama di masa mendatang:
Para peserta perlu diberikan modul dengan langkah2 yang sistematis dan berurutan sehingga semua bisa mengikuti dari awal hingga bisa memperoleh hasil yang maksimal.
seyogyanya hari bimtek ini ditambah, jangan hanya 3 hari. kemudian makalahnya itu loh bu. kurang! terutama modul cara-cara atau langkah langkah (dari a-z) pelajaran komputer. tapi kita enjoy kok bu. buennerr summmpeh.
thanks, bu umi, bimtek literasi informasi ini membuat pustakawan menjadi bisa dan mampu melakukan searching information via internet secara efektif dan etis. waktu 3 hari serasa masih kurang..tapi cukuplah buat bekal kembali ke kantor nanti..
Saya kira banyak dari peserta yang awalnya masih bingung mendengar tentang istilah Literasi Informasi dan mengenal dunia teknologi informasi itu. Dengan adanya bimtek ini banyak peserta termasuk saya yang baru "ngeh" apa itu literasi informasi. Meskipun banyak kesulitan dalam menggunakan "tool", kita semua sama-sama belajar dalam bimtek ini. Bukan masalah bisa dan tidak bisa. Mungkin yang belum bisa dapat sharing kesulitannya ke yang bisa ataupun sebaliknya. Semoga para peserta dapat memanfaatkan ilmu yang telah didapat ini untuk kemajuan perpustakaannya masing-masing.
Kata literasi informasi mungkin sudah sering saya dengar tapi setelah ikut Bimtek ini sekarang lebih donk lagi maksudnya, ditambah lagi ada ilmu baru yaitu pengetahuan teknis penggunaan tools yang mendukung literasi informasi ini.
untuk literasi informasinya jadi kurang ya bu, kebanyakan waktu masih tahap pencarian info, ngolah hingga jadi makalah yg oke belum deh...tapi bekal utk itu dah lumayan bu, moga-moga bisa dilanjut sendiri... bisa nulis artikel yg bagus, sumbernya oke, makin terasahlah literasi informasinya.. Thaks
Penyampain ibu Umi dalam bimtek literasi sangat jelas, dan sanat membantu bagi diri saya yang belum mengerti tentang literasi informasi.
Dari kumpulan berbagai pemahaman peserta pelatihan mengenai istilah "Literasi Informasi" dapat diambil suatu 'benang merah' yang bermuara pada pengertian 'bersama' sebenarnya apa yang dimaksud dengan 'literasi informasi'itu sendiri. Dan tidak hanya berhenti di pengertiannya saja, peserta, diajak serta untuk mempelajari secara lebih mendalam dalam mengaplikasikan pemanfaatan dan kegunaan literasi informasi, khususnya bagi peserta yang sebagian besar adalah pustakawan, yang dalam bidang kerjanya selalu bersinggungan dengan literasi informasi itu sendiri. Dengan pelatihan ini dapat membuka cakrawala pengetahuan peserta mengenai literasi informasi yang sesungguhnya dan menambah ketrampilan pustakawan menjadi lebih terampil dalam membantu pemustaka menemukan sumber informasi yang relevan dan terpercaya. Apresiasi dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada narasumber yang berkompeten di bidangnya dan memberikan 'pencerahan' bagi kami dengan penuh perhatian dan sabar. Damai Tuhan beserta Ibu berdua, Ibu Umi Proboyekti dan Ibu Susi.
1. informasi yang diterima peserta mendadak, sehingga peserta kurang siap.
2. peserta (terutama saya gaptek), lebih pas bila peserta bertugas di TI
3. Belum tentu nanti di tempat kerja melakukan tugas literasi informasi
4. Menambah ilmu pengetahuan bagi yang gaptek
5. Perlu diadakan Bimtek Literasi Informasi lagi. Dengan materi dan waktu lebih leluasa.
6.Terima kasih kepada Ibu Umi dan Ibu Susi yang telah membantu peserta jadi bisa.
Sekedar saran saja untuk kegiatan yang sama di masa mendatang :
Para peserta perlu diberikan modul secara sistematis dengan langkah2 yang berurutan sehingga bisa mengikuti dan mendapatkan hasil yang maksimal.
Post a Comment